Pasaman Barat, Nasionaljurnalis.com – Tambang galian C di daerah aliran Sungai Batang Timah, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat semakin mengkhawatirkan.
Belasan mobil truk hilir-mudik mengangkut material pasir dan batu dari sungai. Sejumlah alat berat juga terlihat terus mengeruk dasar sungai, sementara sisa materialnya dibiarkan menumpuk hingga membentuk gundukan.
“Ini sangat berpotensi banjir bandang, karena alur sungai sudah rusak dan banyak gundukan,” kata Yadi, seorang warga Pasaman, kepada wartawan, Senin (8/4/2024).
Tak hanya gundukan pasir, akibat massifnya tambang galian C ini juga menyebabkan abrasi bibir sungai dan merusak lahan kebun milik warga.
“Sudah banyak kebun warga yang berpotensi longsor pak, ini akibat ulah para penambang pasir,” kata warga itu.
Hasil penelusuran media ini, menemukan sejumlah fakta di lapangan, para penambang ini berani mengeruk sungai untuk diambil pasir dan batunya.
Kemudian para penambang ini nekat menambang karena diduga adanya pembiaran dari aparat berwenang.
Sementara di sisi lain, permintaan material pasir dan batu cukup tinggi, yang diduga untuk kebutuhan proyek jalan dan lainnya.
Kabarnya pelaku-pelaku tambang galian C yang kerap beroperasi seperti Serel, Rudi, Rian, Haji Is dan Dino. Namun yang ditemukan di lapangan tambang galian C milik Serel yang melakukan aktifitas.
“Kami minta dan berharap aparat Kepolisian dan Dinas Pertambangan tidak tinggal diam, ini kan musim hujan, dampaknya sangat besar dengan melihat kondisi alur sungai saat ini,” ujar Yadi.
Sementara itu Kapolres Pasaman AKBP Yudho Huntoro mengatakan akan melakukan peninjauan atas informasi adanya aktifitas galian C di aliran Sungai Batang Timah
“Terima kasih atas informasinya, kita akan ke lokasi,” tegas Kapolres melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi. (Handro)
