Blog  

Dua Kandidat Bakal Calon Bupati Aceh Singkil Maju Di Pilkada 2024. Menurut Pandangan Penggiat Media


Aceh Singkil, Medianasionaljurnalis.com. Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Kabupaten Aceh Singkil tahun 2024 semakin dekat Dua kandidat bakal calon Bupati Aceh Singkil mulai bermunculan ke permukaan publik dengan berbagai Visi Misi Dan latar belakang yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Aceh Singkil

Menurut pandangan penggiat media Aceh Singkil. M.yantoro.
kedua kandidat yaitu pengalaman Bakal Calon Bupati yang sama-sama pernah menjabat Eksekutif dan Legislatif, serta sama-sama didukung Partai-partai besar peraih kursi dewan periode 2024 sampai 2029. 

Pasangan yang mendaftar pertama kali yaitu pasangan Dulmusrid dan Al-Hidayat, ST, pada hari kedua, Rabu (28/8/2024).  Dulmusrid atau akrab dipanggil Bengkek, pernah menjabat Wakil Bupati Aceh Singkil pada periode 2012-2017.  Kemudian  bersama wakilnya, Sazali, ia menjabat Bupati Aceh Singkil periode 2017—2022, setelah menang tipis dari Safriadi pada Pilkada 2017.  Dulmusrid juga pernah menjadi anggota DPRK Aceh Singkil periode 2009  2014.  
Sebagai wakilnya, Dulmusrid memilih dari kalangan milenial, yaitu Al Hidayat, yang pernah menjadi anggota DPRK periode 2019 s.d 2024.  

“Pendaftar kedua yaitu pasangan H. Safriadi, SH dan H. Hamzah Sulaiman, SH.  Pasangan ini mendaftar pada hari ketiga, Kamis (29/8/2024).  H. Safriadi Manik, S.H. atau akrab dipanggil Oyon, pernah menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil periode 2012—2017.  Ia juga pernah menduduki  Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil Fraksi periode 2021 sampai s.d 2024, dan  sebagai Ketua DPRK Aceh Singkil periode 2009-2012.
Dalam Pilkada 2024, Safriadi memilih bersanding  dengan Hamzah Sulaiman, hakim ternama, yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Aceh Singkil.

“Sementara pasangan H. Safriadi Manik, SH, dan H. Hamzah Sulaiman, SH,  atau  SAHABAT diusung enam partai politik peraih kursi di DPRK Aceh Singkil, yaitu Nasdem, Hanura, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai  Demokrat, PDI Perjuangan, dan Partai Nanggroe Aceh (PNA).  Meski jumlah partai lebih sedikit, namun jumlah dewan peraih kursi dalam koalisi SAHABAT melebih koalisi DUHA.  Koalisi Partai SAHABAT peraih 13 kursi, sementara koalisi Partai DUHA peraih 12 kursi.
Pemilihan pasangan SAHABAT melewati seleksi panjang.  Seperti dikatakan  Sekretartis Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Nasdem Aceh Singkil, Ahmad Fadli, M.Ag, pemilihan pasangan SAHABAT di Partai Nasdem, peraih kursi terbanyak di Aceh Singkil, karena pasangan SAHABAT merupakan dua dari enam pendaftar yang memenuhi seluruh persyaratan dalam penjaringan calon Kepala Daerah di Partai Nasdem.  

“Kalau di presentasekan diantara yang kedua kandidat Calon Bupati , tentunya dari segi pengalaman Pak Oyon lebih berpengalaman, karena Pak Oyon sudah pernah menjadi Bupati Aceh Singkil periode 2012 – 2017,” ungkap Yantoro
Terkait potensi untuk memajukan Aceh Singkil, Partai Pendukung kedua kandidat optimis jagoannya akan dapat membawa kemajuan Aceh Singkil dalam kepemimpinan.   Tidak hanya kekuatan sosok Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati, namun juga didukung  koalisi partai yang memiliki perwakilan DPR di Tingkat Provinsi maupun di tingkat Pusat

DUHA berpotensi untuk memajukan Aceh Singkil karena didukung oleh partai-partai besar, yang memiliki kursi DPR di Tingkat Provinsi maupun di tingkat Pusat. 

Dulmusrid dan Al Hidayat, ST, memilih slogan DUHA Memang Beda, yang merupakan singkatan dari Dulmusrid-Al Hidayat (DUHA) dan Bengkek-Dayat (BEDA), nama panggilan kedua pasangan.  
Bakal Calon Bupati, Dulmusrid menyebutkan Filosofi DUHA menggambarkan Salat Duha, waktu pagi ketika matahari mulai naik.

“Kami mengartikan itu ada dua hal.  Satu, Duha itu adalah nama kami, Dulmusrid- Alhidayat.  Arti lain, DUHA itu diartikan dalam umat Islam pada saat pagi sampai siang.  Berkahnya bisa membawa berkah kepada yang mengerjakan, dipermudah seluruh urusannya, dijauhkan dari marabahaya,” kata Dulmusrid.  
waktu pagi ketika matahari mulai naik, biasanya antara pukul 7 hingga waktu dzukur.  Waktu itu disebut “waktu Dhuha”.  Waktu Dhuha memiliki beberapa manfaat, seperti dapat melapangkan dada dalam segala hal, mempersiapkan diri menghadapi hari, dan menangkal stress.

“Pasangan H. Safriadi Manik, SH, dan H. Hamzah Sulaiman, SH memilih singkatan nama yang lebih sederhana, yaitu SAHABAT, merupakan singkatan Safriadi Hamzah Batuah.  Selain menggambarkan  pertemanan atau persahabatan, makna mendalam dari SAHABAT ditekankan pada kata Batuah  yaitu memiliki makna membawa berkah.
 
“Itu perpaduan dari nama calon Safriadi dan Hamzah.  Kalau digabungkan namanya kan SAHA, jadi kita tambah BAT itu adalah Batuah.  Karena Batuah itu artinya berkah, atau bermanfaat bagi orang lain.  Jadi makna itu luar biasa bagus, cukup bisa menjadi satu andalan, karena niatnya baik, kedua orang itu tulus membawa Aceh Singkil, Serta Didukung koalisi Partai Partai besar yang duduk di DPR diprovinsi dan pusat. ” ungkap yantoro,

Pilkada 2024 ini diharapkan menjadi ajang demokrasi yang bersih dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kabupaten Aceh Singkil menuju masa depan yang lebih baik.” Ujar yantoro

Tak hanya nama, slogan tambahan pada singkatan nama kedua pasangan juga sangat menarik.  DUHA, Bersekata Bersepekat untuk Aceh Singkil.  SAHABAT, untuk Aceh Singkil Hebat. ” Tim Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *