Blog  

Soal Proyek Jembatan Das, PUPR Aceh Singkil Desak Rekanan Tingkatkan Jumlah Pekerja


Aceh Singkil, Medianasionaljurnalis.com. Kepala Dinas PUPR Aceh Singkil Erwin Syahputra, mengatakan soal pekerjaan Jembatan Simpang Das Pulo Sarok, ingatkan rekanan tingkatkan jumlah pekerja.

    Hal itu disampaikan Erwin setelah melakukan rapat atau show cause meeting (SCM) bersama pihak rekanan dan konsultan untuk membahas hal-hal yang membuat pekerjaan yang terlambat itu.

    “Dalam rapat tadi dipaparkan semua bahwa adanya kendala keterlambatan di lapangan lebih kepada persoalan bencana alam, seperti tingginya intensitas hujan, banjir dan air yang mengalir dan meluap di area jembatan yang belum bisa dikeringkan total,” kata Erwin dikonfirmasi Selasa, (21/10/24).

    Setelah kami diskusi, kata Erwin, kami akan melakukan upaya-upaya percepatan Insya Allah kalau banjir ini sudah semakin surut kemudian diulangi kembali untuk proses kisdamnya ataupun pembuatan tanggul kerja sehingga kita bisa memulai kegiatan selanjutnya dengan melakukan pengecoran lantai kerja diikuti dan segala macam tahapan pekerjaan lainnya.

    Sesuai target pekerjaan yang disampaikan oleh rekanan tadi dan seperti pekerja tukang mereka siap bekerja bila kondisi yang memungkinkan dan memenuhi sarat kerja sampai dengan target yang diharapkan dua minggu itu bisa bisa amanlah setelah bekerjanya bisa di bagian atas dulu.

    Meski uang muka 30 persen telah direalisasikan untuk pekerjaan, tetapi yang kita lihat bahwa ada upaya sebelum pekerjaan itu dilakukan saat memulai. “Mereka telah melakukan rancangan mal kisdam dan melakukan pembuatan merakit besi meski tidak dilokasi merancang rakitan besi.

    Sedangkan estimasikan target kerja masih belum bisa dipastikan, karena faktor alam ini kekuasaan Allah. Sebagaimana pengalaman yang lalu-lalu Oktober November hingga Desember semua kendala-kendala ini selalu terjadi. Secara pelaksanaan itu tetap tercapai meski mati kontraknya sampai dengan tanggal 28 Desember 2024.

    Artinya, kata Erwin, meski melewati target kontrak 28 Desember 2024, pekerjaan tetap dilaksanakan namun dengan proses denda per seribu.

    Pihaknya tetap Optimis Insyaallah itu tadi kita sudah sepakat bahwa agar pihak kanan itu bisa bekerja lebih maksimal all out atau gaspool dari sisi peralatan.

    Misal, jelas Erwin, penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu kerja atau lembur guna tercapainya target kerja dan tanggung jawab.

    Jadi, tambahnya, ini salah satu strategi-strategi yang kita tekankan yang kita harapkan dari rekanan, tetapi tetap saja kita berharap bahwa air ataupun banjir tidak lagi tidak lagi terjadi dan menghambat kegiatan itu dapat berusaha semaksimal mungkin.

    Menyinggung terkait tidak ada konsultan perencanaan dan konsultan pengawas pada pekerjaan Jembatan Simpang Das, Erwin mengatakan tetap ada konsultan pengawasan dari pihak saudara Yasir saya lupa nama perusahaannya. hanya saja saat mereka membuat papan proyek lupa memasukkan nama.

    “Mungkin saja diwaktu mereka mencetak papan proyek lupa memasukkan karena papan proyek yang mereka buat berdasarkan kontrak kalau di dalam kontrak itu tidak tertuang nama konsultan perencana dan konsultan pengawas,” jelas Erwin.

    Faktor bencana alam banjir tak hanya menghambat pekerjaan Jembatan Simpang Das Pulo Sarok, tapi juga menghambat pekerjaan pembuatan tanggul didekatnya yang bernilai 400 juta lebih.

    Juga, tambahnya, menghambat pekerjaan peningkatan jalan di Simpang Teluk Ambun dengan nilai Rp 3.864.576.000. lokasi kecamatan Singkil. “Namun kendala pekerjaan ini hanya luapan air, bukan air deras,” ujarnya.

    Jadi, kata Erwin kalau air semakin turun terus Insya Allah akan dimulai proses pekerjaannya.

    Dan jembatan darurat yang melintasi pekarangan teras rumah warga akan dibuat penguatan terhadap lantai rumahnya sehingga akan dibuka kembali akan membuka kembali jembatannya karena tadi ada kita singgung juga di dalam SCM resmi.

    Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Aceh Singkil, Erwin Sahputra, mengatakan bahwa proyek infrastruktur senilai Rp 700 juta lebih itu sempat menemui jalan buntu, lantaran lokasi jembatan darurat tak tertangani, tetapi akhirnya diputuskan untuk dibangun di lokasi baru.

    Bahkan anggota DPRK Aceh Singkil, Doni Maradona, angkat bicara dan meminta pelaksana proyek segera menindak lanjuti keluhan masyarakat yang merasa terisolasi akibat penutupan akses jalan utama. 

    Untuk diketahui proyek pembangunan jembatan tersebut dikerjakan oleh CV Ambun Jaya Kontruksi, anggaran dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit tahun 2024, dengan nilai pagu sebesar  Rp 734.812.919.

    Foto: Jembatan Simpang Das Aceh Singkil yang terhambat akibat dilanda bencana banjir.(“kaperwil Aceh. M.yantoro”)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *