Simeulue Nasionaljurnalis.com
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan ( DKP ) Carles, S.ST.Pi.,M.Si, melakukan kunjungan ke kampung perikanan Budidaya Budidaya di Teluk Sinabang, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue. Kamis 10/04/2025
Komoditas budidaya ikan Kerapu dan Lobster menjadi salah satu prioritas Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh dalam mendukung program unggulan ekonomi biru yang merupakan visi –misi unggulan kepala daerah Kabupaten Simeulue periode 2025 – 2030.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab usaha ini memiliki kepastian pangsa pasar dan harga yang stabil baik di tingkat lokal maupun nasional ungkap carle kepada media ini.
Ya DKP Simeulue akan terus memanfaatkan seluruh potensi geografis budidaya laut di sejumlah teluk yang ada di wilayah kepulauan ini, untuk penempatan fasilitas usaha budidaya lobster dan ikan kerapu yang akan menjadi komoditi unggulan budidaya di Kabupaten Simeulue dengan menggunakan media Keramba Jaring Apung (KJA) maupun keramba tancap yang ada pada setiap lokasi.
Tentu potensi ini sangat mendukung ditambah lagi keberpihakan program pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bapak Monas – Nusar yang sangat mengharapkan Simeulue sebagai pusat pertumbuhan ekonomi biru tahun 2030.
Lanjut Carles kedepan kita fokus dan memprioritaskan seluruh program pengelolaan sumber daya perikanan melalui kegiatan penangkapan ikan, budidaya dan pengolahan serta pemasaran hasil perikanan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat perikanan secara berkelanjutan” tuturnya
Untuk kita ketahui Carles menyebutkan, total luas teluk yang berpotensi bisa dimanfaatkan sebagai budidaya laut adalah 11.663 hektare (5 kawasan teluk). Dengan luasan tersebut nantinya pengembangan perikanan budidaya itu akan berorientasi pada ekspor komoditas jenis ikan kerapu dan lobster serta kepiting bakau
“Ke depan akan kita prioritaskan spesies ikan kerapu dan lobster, ditambah lagi budidaya kepiting bakau.
Lanjut Carles lokasi kampung perikanan budidaya sendiri yang berada dalam kawasan Teluk Sinabang Kecamatan Simeulue Timur dengan luas 2.769 hektare belum optimal termanfaatkan untuk pengembangan usaha budidaya ikan dan lobster dengan menggunakan media Keramba Jaring Apung (KJA), dan keramba tancap
Keseriusan pembudidaya dan perhatian pemerintah provinsi dan pemerintah pusat akan memberikan nilai tersendiri bagi pembudidaya perikanan di Pulau Simeulue.
Kemudian teluk di Kecamatan Teluk Dalam dengan luas 5.438 hektare, Kecamatan Simeulue Barat yakni Teluk Sibigo 1.527 hektare, Kecamatan Alafan memiliki dua teluk, yakni Teluk Lewak dengan luas 675 hektare dan Teluk Langi dengan luas 1.227 hektare.
“Dari kelima teluk yang ada itu, diharapkan nantinya mampu menampung sekitar 700 unit KJA untuk usaha budidaya ikan dan lobster,” tuturnya.