Medan.Nasionaljurnalis.Com
Sebuah Akun TikTok @noora_aritonang dilaporkan ke Polda Sumut. Akun tersebut diduga telah menistakan agama dengan menyebutkan bahwa Tuhan Yesus adalah binatang.
Berdasarkan video yang dilihat awak Media Senin (14/10/2024) tampak awalnya ada sejumlah akun yang tengah live di Tiktok itu, di antaranya akun @noora_aritonang dan akun Ratu Entok Olshop.
Awalnya, akun @noora_aritonang ini menunjukan wajahnya. Lalu, dia mengarahkan kamera handphonenya ke layar handphone yang tengah di pegangnya.
Di layar hp tersebut, tertera isi Alkitab Wahyu 5 Ayat 6. Pada saat itu, akun tersebut ingin menjelaskan kepada salah satu akun yang bergabung di live itu, soal pendapatnya bahwa Tuhan Yesus adalah seorang binatang. Saat menjelaskan tersebut, akun @noora_aritonang menyuruh akun @borusitorus untuk diam.
“Diam dulu kau, kau punya Tuhan aja kayak binatang juga kayak gitu pulak, diam kau. Kau diam aja dulu, ku bacakan firman Tuhan kau,” kata akun @noora_aritonang.
“Tuhan kau binatang ini,seekor apa ini?, seekor anak domba, siapa anak domba ini?, jawab dulu, anak domba ini siapa, rekam woi rekam. Ini Wahyu 5 nomor 6, kitab suci siapa, kita suci kalian lah. Apa dikatakan di sini, ‘maka aku melihat di tengah-tengah tahta dan keempat makhluk itu dan di tengah tengah tua-tua itu berdiri seekor anak domba’. Ini siapa, oh itu bukan Yesus Nora, tetapi binatang, oh binatang oke,” sambungnya.
Untuk memperkuat dalihnya, akun tersebut lalu beralih ke Yohanes 1:29. Lalu, akun @noora_aritonang itu membacakan isi firman tersebut dan menyimpulkan bahwa Yesus adalah domba yang berarti seekor binatang.
“Kita balikkan ke sini, Yohanes mengatakan Yesus itu binatang, kurang ajar Yohanes ini ya. Yohanes 1 nomor 29, Yohanes menunjuk kepada Yesus. ‘Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan berkata lihatlah anak domba Allah, kepada siapa? Kepada Yesus,” jelasnya lagi.
Atas video tersebut, seorang warga bernama Dosma Roha Sijabat melaporkan akun @noora_aritonang ke Polda Sumut. Laporan tersebut diterima dengan nomor:STTLP/B/1413/X/2024/SPKT/Polda Sumut tertanggal 10 Oktober 2024.
Dosma mengatakan dia sudah lama resah dengan akun tersebut. Sebab, akun itu sudah beberapa kali menyampaikan soal ujaran kebencian.
Sepengetahuannya, akun-akun yang kerap live dengan akun @noora_aritonang itu memiliki suatu perkumpulan yang diduga bertujuan untuk menimbulkan perpecahan di antara masyarakat.
“Saya melihat ini organisasi mereka menawarkan diri, jadi memang ada niatnya untuk memecah belah kerukunan antaragama. Dari situ, saya mantau akun dia (@noora_aritonang) sudah lama, tapi ternyata pada saat kasus yang Ratu Entok ini dia makin menjadi-jadi, merasa dia adalah benar dengan caci makian yang luar biasa, apalagi sebelum kejadian penangkapan Ratu Entok, dia satu harian full hadir di live itu, paling vokal, paling kasar, dan setengah hari dia jadi host,” kata Dosma saat dikonfirmasi awak Media.
Dosma awalnya mengira apa yang disampaikan oleh akun tersebut tidak akan fatal. Namun, belakangan ternyata akun @noora_aritonang itu semakin berulah hingga menyebutkan Yesus adalah seorang binatang. Sepengetahuannya, hal tersebut disampaikan akun @noora_aritonang saat tengah live di TikTok pada Senin (7/10) malam.
“Di awal saya pikir tidak terlalu yang bagaimana, tinggal nanti dia kita tegur melalui langsung atau somasi. Ternyata di tanggal 7 (Oktober) jam 8 malam, itu dia makin menjadi-jadi dengan kata-kata dia menunjukkan hp dia isi alkitab. Yang mana dia menafsirkan dengan sendiri, padahal itu bukan agama dia, itu bukan kita suci dia, yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus itu adalah binatang.
Bahkan, ada beberapa cacian, makian, tapi yang sekiranya sudah menyatakan jelas Tuhan Yesus itu menggunakan kata binatang. Di awal dia mengatakan adalah seorang domba, lalu mengalihkan bahwa Tuhan kalian itu adalah binatang,” jelasnya.
Dosma mengaku tidak terima dengan yang disampaikan oleh akun @noora_aritonang itu. Dia menyebut hal tersebut bisa memecah belah kerukunan umat beragama.
“Saya merasa tidak terima dan itu sudah sangat laknat dan bisa membuat satu kericuhan yang terus-menerus, karena dia mencoba memengaruhi seakan-akan membuat kubu muslim dan non muslim. Jadi, itu berbahaya jika tidak langsung diproses. Biar ke depan kumpulan mereka, gerombolan mereka tidak melakukan itu lagi,” pungkasnya.
( Media Nasional Jurnalis.Com.)