Wartawan Terancam dan Perempuan Hilang Diduga Korban TPPO, Polisi Diminta Usut Tuntas Kasus di Siantar

SIANTAR Nasionaljurnalis.com

Dua kasus menonjol tengah menjadi sorotan publik di Kota Pematangsiantar. Pertama, pengancaman serta pengrusakan rumah wartawan Agus Suhendra, dan kedua, hilangnya seorang perempuan bernama Dwi Puspa Yuningsih (38) yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dalam kasus pengancaman wartawan, rumah Agus Suhendra di Jalan Aiptu KS Tubun, Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara, didobrak dua pria tak dikenal pada Jumat (12/9/2025) malam.

Salah satu pelaku sempat menggedor pintu sambil berteriak meminta Agus keluar. Kejadian itu berhenti setelah warga sekitar keluar rumah, membuat pelaku melarikan diri.

Baca juga artikel beritanya  Penjarahan Massal PT ARB, Karena Di Lihat Faktor Sudah Lama Tak Beroperasi

Agus mengaku sebelumnya telah menerima teror melalui panggilan WhatsApp dari nomor tak dikenal. Ia menduga aksi itu berkaitan dengan pemberitaan tentang dugaan perdagangan manusia yang ditulisnya di media Metro24.co.id.

Atas kejadian itu, Agus melapor ke Polsek Siantar Timur dengan nomor laporan LP/B/46/IX/2025/SPKT/POLSEK SIANTAR TIMUR. Polisi telah melakukan olah TKP.

Baca juga artikel beritanya  Oknum Pimpinan Dayah di Aceh Utara Tega Perkosa Santriwati: Ironi Dunia Pendidikan Agama

“Diminta kepada pihak kepolisian agar menargetkan pelaku lainnya dalam kasus pengancaman dan pengrusakan rumah wartawan tersebut,” ujar D. Napitupulu, Selasa (16/9/2025).

Kapolsek Siantar Timur Iptu Edy, melalui Ipda Bowo Panjaitan, menyampaikan kasus masih dalam penanganan. “Tunggu saja, nanti akan kami kabari,” singkatnya.

Sementara itu, kasus lain yang juga menyita perhatian adalah hilangnya Dwi Puspa Yuningsih sejak 29 April 2025. Keluarga melaporkan bahwa Dwi Puspa diduga disembunyikan oleh seseorang bersama seorang duda beranak dua untuk dijadikan korban sindikat TPPO.

Baca juga artikel beritanya  Sadis,Oknum TNI Bunuh Istri, Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban

Korban terakhir terlihat mengenakan hijab, kemeja putih, dan celana hitam. Ia memiliki tinggi badan sekitar 155 sentimeter dan rambut sebahu berwarna merah manggis. Laporan keluarga telah diterima pihak kepolisian dan kini masih dalam proses penyelidikan.

Dua kasus ini dinilai memperlihatkan pentingnya langkah tegas aparat kepolisian dalam melindungi warga dari praktik intimidasi maupun sindikat perdagangan orang di Kota Pematangsiantar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *