Samosir Sumut Nasionaljurnalis.com
Kegiatan Forum Dekanat Dakwah dan Komunikasi (FORDAKOM) di hari kedua dan ketiga salah satu agendanya yaitu FGD Asosiasi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam se Indonesia(ASKOPIS).
Diawali dengan perkenalan masing masing perwakilan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang hadir di FORDAKOM kemudian langsung saling bertukar ide dan gagasan terkait layanan dan pembelajaran mahasiswa (3/5/24).
Pertemuan Prodi prodi KPI se PTKIN Se-Indonesia bertempat di Mariana Resort president Suite, lt. 3.
Saat ini acuan layanan dan pembelajaran ialah kurikulum OBE yang diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Nanang Kaprodi KPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjelaskan bahwa dalam kurikulum OBE ada level mata kuliah, dimana masing masing memiliki metode pembelajaran dan penilaian yang berbeda yang mempengaruhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
Capaian pembelajaran lulusan harapannya juga bisa diimplementasikan direkomendasikan di tingkat Asosiasi. Kurikulum harus progresif dan memenuhi kebutuhan mahasiswa.
“Generasi Z, guru mereka adalah teknologi dan internet, kreatifitas dosen dituntut lebih dalam pembelajaran”.
“Begitu pula dengan Pedoman tugas akhir non skripsi harusnya segera diimplementasikan sehingga mahasiswa berkembang sesuai proyeksinya masing masing. Seperti broadcaster, jurnalis, dan peneliti”. pungkas Nanang
ASKOPIS menemukan catatan bersama di FGD kali ini yang perlu untuk segera diambil kebijakan, diantaranya kurikulum OBE, kreatifitas pembelajaran, pedoman tugas akhir yang disepakati bersama, skema uji kompetensi, sertifikat kompetensi untuk mahasiswa di asosiasi atau masing masing Prodi.
Dari pijakan kesepakatan poin diatas, prodi prodi punya acuan dan referensi dalam penerapannya di lembaga masing masing.
Pewarta Moch Sinung Restendy