Sijunjung – medianasionaljurnalis.com Manganti Rabu, 04/10/23 pada hari saya menghadiri acara rutin yang dilaksanakan 2x dalam setahun oleh pemerintah Nagari bersama masyarakat Nagari Manganti, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung acara ini disebut warga dengan sebutan bakaua.
Kegiatan ini diadakan setelah panen raya, masyarakat membawa hasil panennya untuk dinikmati secara bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan ini diisi dengan baca qur’an, doa bersama, baca zikir dan doa, serta mendengarkan nasehat dari para tokoh.
Bakaua ini kalau kita lihat dari akar katanya serta penyampaian dari para tokoh setidaknya ada 3 akar katanya pertama, bakua/bakul artinya tempat/wadah untuk menyimpan hidangan, karena memang para ibu-ibu membawa hidangan yang diletakkan dalam dulang/talam besar kemudian ditutup pakai tuduang.
Kedua baka-ua artinya bekal yang siap untuk dimakan secara bersama-sama atau berkaum-kaum persuku yang dihidangkan di hadapan sanak saudara untuk dinikmati, hal ini memang terlihat dan telaksana dalam kegiatan ini.
Ketiga bakaul atau berqaul berucap, berikrar, karena memang dalam kegiatan ini sebelum hidangan disantap semua para tamu sama-sama berdoa, membaca beberapa ayat al-qur’an dan zikir sebagai bentuk terima kasih kepada Allah yang maha kuasa.
Namun yang lebih tepat baqaul terambil dari bahasa Arab قول (qaul) dengan penambahan huruf ب (ba) jika ditranslet ke dalam bahasa indonesia jadi berkaul dalam bahasa sehari-hari jadi “bakaua”
Intinya kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur kepada yang memberi nikmat Allah yang maha besar. Ini tradisi baik, jika ia tidak bertentangan dengan syari’at maka ia adalah tradisi yang baik, musti dipertahankan dan dijaga baik-baik.
Sebagian masyarakat melakukan acara ini ke makam Syekh Ibrahim salah seorang penyebar ajaran Islam ke Sumpur Kudus, sebagian lagi melaksanakannya di Masjid, hari ini Pemerintah Nagari Manganti melaksanakannya di Masjid Taqwa Manganti. Kegiatan dipimpin lansung oleh Wali Nagari Manganti, Bpk Darul Fauzi S.Sos.
Beliau mengajak semua masyarakat termasuk tokoh agama dan adat berkumpul di dalam Masjid. Dengan harapan kegiatan ini dapat telaksana dengan baik, efektif, dan efesien. Karena memang Masjid berada di tengah-tengah kampung mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.
Jp Ak | Pardi