Jatim  

Cerita Organisasi Bersama 4K

Pewarta,Dimas.

Yogyakarta Nasionaljurnalis.com

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga melakukan kunjungan ke Komunitas Aksi Konservasi Yogyakarta atau dikenal dengan sebutan 4K Yogyakarta pada Sabtu (2/12/23). Kunjungan ini dilakukan sebagai pengganti pertemuan dalam Mata Kuliah Komunikasi Kelompok dan Organisasi.

Komunitas 4K merupakan sebuah komunitas peduli lingkungan yang fokus pada konservasi penyu dan ekosistem di Pantai Pelangi Yogyakarta.

Selain melibatkan diri dalam konservasi telur-telur penyu, komunitas ini juga aktif dalam kegiatan bersih-bersih pantai, daur ulang sampah laut, penanaman pandan laut, serta memberikan edukasi tentang konservasi kepada generasi muda.

Pada kunjungan tersebut, anggota komunitas 4K berbagi pengetahuan melalui sesi berbagi pengalaman kepada mahasiswa KPI UIN Sunan Kalijaga.

Awal mula terbentuknya komunitas 4K ini bermula dari upaya seorang nelayan lokal bernama Bapak Sarwidi yang telah melakukan konservasi penyu sejak tahun 2010.

Beberapa tahun kemudian, Daru Aji Saputro, pendiri 4K, bertemu dengan Sarwidi dan memutuskan untuk mendukung upaya konservasi penyu yang dilakukan olehnya. Pada tahun 2020, Komunitas Aksi Konservasi Yogyakarta (4K) resmi terbentuk.

Perjalanan awal komunitas ini tidaklah mudah, mulai dari kesulitan dalam mencari relawan hingga kendala dalam hal pendanaan. Vida, salah satu relawan 4K, menyebutkan bahwa tantangan awal yang dihadapi komunitas ini adalah mencari relawan dan mengumpulkan dana. Makanan yang diperlukan untuk penyu tergolong mahal, ditambah dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Pada awalnya, komunitas 4K mengandalkan pendapatan dari penjualan merchandise mereka.

Selain itu, mereka juga mengajukan proposal kepada perusahaan-perusahaan dalam rangka mendapatkan pendanaan. Danang, seorang relawan 4K, mengungkapkan bahwa mereka memanfaatkan setiap kesempatan yang dapat membantu pendanaan komunitas.

Selain menghadapi tantangan internal, seperti kesibukan aktivitas para relawan yang merupakan mahasiswa, komunitas 4K juga mengalami kendala eksternal berupa kurangnya dukungan dari pemerintah.

Kurangnya dukungan ini menjadi hambatan bagi komunitas dalam menjalankan upaya konservasi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup penyu di Yogyakarta serta keseimbangan ekosistem di Pantai Pelangi. Meskipun telah mengajukan puluhan proposal kepada pemerintah, hanya sedikit yang mendapatkan persetujuan.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, komunitas 4K Yogyakarta telah menemukan beberapa solusi. Mereka membuka rekrutmen relawan setiap tahun sebagai upaya regenerasi.

Pada bulan Desember ini, mereka mengadakan open recruitment dan informasi terkait kriteria dan berkas yang dibutuhkan dapat ditemukan melalui akun Instagram Aksi Konservasi Yogyakarta.

Selain itu, rencana kedepan komunitas 4K adalah mendirikan sebuah yayasan untuk mendapatkan legalitas resmi. Hal ini penting agar komunitas memiliki perlindungan hukum dan terhindar dari risiko kehilangan konservasi di Pantai Pelangi.

Tanpa legalitas yang jelas, posisi komunitas 4K sangat rentan terhadap potensi gangguan atau pengambilalihan. Dengan mendirikan yayasan, mereka berharap dapat mengamankan upaya konservasi yang telah mereka lakukan selama ini.

Pewarta Dimas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *