Blog  

PROGRAM DESTANA BNPB HASILKAN 12 NAGARI TANGGUH BENCANA DI SUMBAR

Padang – medianasionaljurnalis.com Program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang merupakan bagian dari proyek Indonesian Disaster Resilience Iniciative Project (IDRIP) yang digagas BNPB bekerja sama dengan BPBD Provinsi dan 2 Kabupaten lokus program di Sumatera Barat sudah diakhiri dengan berlangsungnya Lokakarya Pengakhiran Program yang diadakan pada tanggal 9 – 12 Juli 2024 di Hotel ZHM Premiere Padang.

Pelaksanaan selama 18 bulan kegiatan di 12 Nagari lokasi kegiatan, difasilitasi konsultan provinsi dan tenaga pendamping Fasilitator Daerah dan Fasilitator Desa, menghasilkan 12 Nagari Tangguh Bencana yang berhasil menaikkan status indeks ketangguhan desanya dari rata-rata Tangguh Madya menjadi Nagari Tangguh Pratama dan Tangguh Utama.

Lokakarya Pengakhiran Program Penguatan Ketangguhan Masyarakat – Destana IDRIP ini dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, didampingi Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, serta Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Barat diwakili Ilham Wahab, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Sumbar.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi dalam sambutan pembukaan kegiatan Lokakarya menyampaikan agar aset dah hasil kegiatan Penguatan Ketangguhan Masyarakat ini bisa dijaga keberlanjutannya dan dikembangkan sebagai model pembangunan desa tangguh bencana yang dibangun bersama masyarakat.

Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo menyampaikan bahwa salah satu hasil kegiatan IDRIP Destana adalah kategori Indeks Ketangguhan Desa yang dihasilkan dari Pengkajian Ketangguhan Desa (PKD). Hasil PKD ini dijadikan sebagai salah satu tools untuk mempertajam perencanaan pembangunan desa/nagari, khususnya dalam rangka memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

Disamping naiknya status Ketangguhan Nagari melalui Indeks Ketangguhan dari Madya, menuju Pratama dan tertinggi Utama, kegiatan IDRIP-Destana berhasil memfasilitasi lahirnya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Relawan Penanggulangan Bencana di tingkat Nagari, dikuatkan dengan Surat Keputusan (SK) Wali Nagari masing-masing. Dihasilkan juga Dokumen Peta Resiko Bencana, Peta Evakuasi, SOP Sistim Peringatan Dini, SOP Evakuasi Mandiri dan beberapa instrumen berdasarkan kearifan lokal dalam rangka membangun ketangguhan masyarakat menghadapi kemungkinan bencana.

Melalui pengakhiran kegiatan Penguatan Ketangguhan Masyarakat pada 12 Nagari lokasi Destana yang sudah dibangun bersama masyarakat ketangguhannya, diharapkan bisa menjadi model dan direplikasi oleh Nagari-nagari lain sehingga terbentuk ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana.

Dengan Lokakarya Pengakhiran, kegiatan yang sudah berlangsung selama 18 bulan ini ditutup dengan penyerahan aset dan hasil kegiatan Destana kepada pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten masing-masing. Selanjutnya diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya membangun kesiapsiagaan dan penguatan ketangguhan masyarakat Nagari ini bisa didukung secara berkelanjutan melalui rencana kerja pembangunan pemerintah daerah.

Jp AK | Momon

Penulis: Momon Editor: Jupri AK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *