Jakarta,Medianasionaljurnalis.com–Cagub Pramono Anung janji Ojek-online akan dijadikan “Pekerja Formal”. Gajinya UMR…!! Benar kata Napoleon Bonaparte, “In politics stupidity is not a handicap.”
Penghasilan Driver Motor 200K per hari. Dikali 1 bulan bisa dapet 6 juta rupiah. Mobil bisa tembus 600K kotor. Kok mau dipatok UMR yang 4 jutaan oleh Mas Pram. Benzin & oli-nya gimana. Cicilan mobil sebulan minimal 5 juta. Ga beres nih Mas Pram.
Masi mendingan ide Ridwan Kamil yang ingin bikin Ojol makan gratis di warteg. Tinggal bikin sistemnya. Pake aplikasi. Daripada janji ngawur Mas Pram.
Omongan Mas Pram termasuk apa yang dikatakan Alexander Haig, “That’s not a lie, it’s a terminological inexactitude.”
“Inexactitude” artinya “lack of accuracy or precision.” Alias Dongo. Disebabkan karena ngga ngerti persoalan tapi pede bicara. Supaya dipilih jadi gubernur. Dia bahkan ga percaya kepada omongannya sendiri.
“Since a politician never believes what he says, he is quite surprised to be taken at his word,” kata Charles de Gaulle.
Mas Pram ga ada potongan pemimpin. Ga cocok nyagub. Dia adalah politisi murni. Janjinya kepada Ojol merupakan retorika politik. Persis seperti yang dikatakan Ernest Benn; “Politics is the art of looking for trouble, finding it whether it exists or not, diagnosing it incorrectly & applying the wrong remedy”.
Alamax bisa ancur Jakarta di tangan Pramono-Karno. Mas Pram sebenarnya ga peduli dengan nasib Ojol. Apalagi warga Jakarta seluruhnya. Targetnya cuma Menang Pilgub & Kekuasaan.
“One of the reasons people hate politics is that truth is rarely a politician’s objective. Election and power are,” kata Cal Thomas.
Mungkin Mas Pram mau menghancurkan industri Ride Hailing basis online. Matok UMR tampak menguntungkan Gojek, Grab, Maxim, dan Indrive. Juga menguntungkan si drivel ojol. Mereka bisa narik 1x trus tidur. Gaji tetep UMR. Konsumen jelas dirugikan.
Janji aneh Mas Pram ga lebi dari sekedar “Political language”. Menurut George Orwell, “Political language is designed to make lies sound truthfull & murder respectable”.
Kang Emil mesti menyudahi petualangan Mas Pram. Yang paling penting hentikan potongan gila-gilaan perusahaan ojol kepada driver. Pake kaos Persija saat bicara soal itu.
THE END
by Zeng Wei Jian
Medianasionaljurnalis.com