nasionaljurnalis.com, Kolaka – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka laksanakan kegiatan Adat Mekongga Mepatade yang dipusatkan di Bendungan Kolumba kel. balandete, kec.Kolaka, kamis 14/11/24.
Kegiatan itu dihadiri Bokeo Mekongga H Khaerun Dachlan bersama Permaisuri Hj. Arjuna, PJ Setda Kolaka, Perwakilan TNI dan Polri serta Tokoh-tokoh Masyarakat Adat Mekongga.
Kepada Media, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Dikbud Kolaka, Mohammad Tasilman, ST mengatakan, ritual adat Mepatade ini memiliki makna filosofi, yang mana Mepatade merupakan ritual adat masyarakat Mekongga untuk memohon berkah dan rahmat Allah SWT agar diberikan kehidupan yang sejahtera, terhindar dari segala marabahaya dan diberikan hasil panen tanaman yang melimpah, “Ini ritual Adat Mekongga untuk Memohon Berkah dan perlindungan Sang Khalik” Katanya.
PJ Bupati Kolaka yang diwakili PJ Setda Ramli Sima, SH.,MH dalam sambutannya, meminta agar segala kegiatan Budaya Tolaki Mekongga Anggarannya diperhatikan, usulkan segera dan akan dikawal,”Kegiatan Budaya Mekongga harus diperhatikan anggarannya, usulkan segera”ucapnya.
Ratusan Masyarakat yang hadir menyaksikan jalannya Prosesi Adat Mepatade. Salah satu Masyarakat yang hadir Bayu (44) mengatakan Warisan Leluhur ini sangat wajib dilestarikan agar anak cucu kita tidak kehilangan jejak Sejarah di Bumi Mekongga, semoga Pemda Kolaka tetap melaksanakan giat Adat ini setiap Tahun, “ini harus dilestarikan karena warisan Budaya Leluhur, Semoga Pemda Kolaka bisa melaksanakan setiap Tahun” tutup Bayu.
Kegiatan Mepatade yang dilaksanakan Pemda Kolaka Ini sangat menarik perhatian Masyarakat,beberapa tradisi yang ditampilkan dalam prosesi Mepatade, mulai dari Monaa niwule(peletakan Pinang) Moanggo dan Molulo. Sebelum Prosesi Mepatade berakhir History Mepatade Dibacakan,yang mana tradisi ini dimulai saat Sangia Larumbalangi menjadi Raja Mekongga pertama.Tidak menutup Kemungkinan Tradisi Mekongga Mepatade juga akan menarik perhatian Dunia dan wisatawan.