Blog  

Banjir Sumpurkudus Diduga Akibat Pembalakan Liar

Sijunjung – medianasionaljurnalis.com Polres Sijunjung, lanjutnya, tidak ada kompromi dengan pelaku illegal loging di Sijunjung, termasuk pengangkutan kayu tanpa dokumen yang sah.

Terakhir, satu truk bermuatan kayu olahan diamankan Satreskrim Polres Sijunjung di jalan umum Jorong Tanahbato, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung pada 22 Agustus lalu.

Saat diberhentikan, pengemudi kendaraan tidak bisa menunjukan surat/dokumen kepemilikan atas kayu yang dibawanya tersebut. Hingga kemudian sopir beserta kendaraannya ditangkap dan dibawa ke Polres Sijunjung.

Baca juga artikel beritanya  Oknum Mengaku LSM di Kolaka Meresahkan Kepala Desa Diduga ada Niat Memeras

“Dari kasus ini, diamankan seorang pelaku berinisial RAC, 39, warga Kenagarian Taluak, Kecamatan Lintau Buo, Tanahdatar. Pokoknya tidak ada kompromi dengan illegal loging, setiap ada laporan masuk langsung disikapi,” tegasnya.

Lebih jauh, Padang Ekspres juga berupaya menelusuri dugaan ilegal logging ini ke warga di lokasi bencana. Hanya saja, tidak ada masyarakat mau berkomentar atas dugaan itu.

Mereka menganggap semua yang terjadi adalah sebuah musibah. Termasuk para tokoh masyarakat, pemangku adat, perangkat nagari, enggan mengomentari soal dugaan penebangan kayu hutan tanpa izin di wilayah tersebut.

Baca juga artikel beritanya  Hasil Laporan (BPK RI).Kelebihan Bayar Biaya Penginapan dan Transportasi Perjalanan Dinas. Diminta APH Singkil Lidik

Diberitakan Padang Ekspres sebelumnya, banjir bandang menghantam sebanyak enam nagari di Kecamatan Sumpurkudus pada Senin (11/11) lalu.

Wilayah terdampak Nagari Manganti, Sumpurkudus, Sumpurkudus Selatan, Sisawah, Unggan, Silantai, dengan kondisi terparah adalah Nagari Unggan dan Silantai.

Dilaporkan satu unit rumah beserta isinya milik warga di Nagari Silantai hilang dibawa arus banjir. Memasuki hari keenam pascabencana, Minggu (17/11), masyarakat masih fokus bersih-bersih rumah, pekarangan, dan lingkungan.

Baca juga artikel beritanya  Safari Ramadhan 1446 H Forkopimda Sijunjung dan Anggota DPRD Sijunjung Pererat Silaturahmi dengan Masyarakat

Seiring itu kecemasan tinggi menghantui warga akan datangnya banjir susulan mengingat intensitas hujan masih tinggi. Sabtu (16/11) malam debit air sungai kembali membesar dan meluber akibat turunnya hujan lebat berkepanjangan.

Atas fenomena ini situasi dianggap belum sepenuhnya aman. Terutama waktu malam hari hingga menjelang masuknya waktu subuh menjadi waktu-waktu krusial.

JP AK | atn

Penulis: atn Editor: Jupri Ak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *