Jakarta.Medianasionaljurnalis.Com–Pidato bapak prabowo tidak pernah berkata rakyat jelata namun senantiasa menyematkan kata saudara untuk rakyat dan masyarakat dari semua lapisan dengan nada yang bersahaja ketika menyentuh lapisan masyarakat paling bawah contoh diantaranya
1. Saat pidato pelantikan Presiden Prabowo memanggil kata saudara sebanya 98 kali kepada semua kalangana anak bangsa dari Wakil presiden RI, pejabat negara, pimpinan partai politik, pesaing kontestasi pilpres, cendikiawan, ulama, pemuda, mahasiswa, insan cetak, bahkan rakyat kecil dan paling miskin sekalipun juga dipanggil saudara oleh Bapak Presiden Prabowo, jika dihitung jumlah panggilan saudara itu terbanyak justru dari kalangan masyarakat biasa bukan pejabat pemerintah atau pimpinan partai politik.
2. Sambutan pada saat Tanwir Muhammadiayah pertama-tama memuji tokoh Muhammadiyah sebagai pendiri TNI, bahwa panglima besar TNI yang pertama adalah seorang Kepala sekolah SMA Muhammadiyah Purwokerto. Berarti pengaruh Muhammadiyah juga selain dakwah tapi juga menanamkan patriotisme, semangat cinta tanah air, dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang luar biasa. Yang
3. Kedua memuji semua kalangan dari Pejabat, Pimpinan Muhammadiyah hingga struktur bawah bahkan Bapak Presiden Prabowo merendah dan berterimakasih dengan ungkapan Di tengah saya diundang di acara ini, saya ingin mengatakan, bukan pengurus Muhammadiyah yang harus terima kasih saya hadir, saya yang terima kasih karena saya merasa, saya merasa tidak hanya kehormatan, tapi saya merasa penting bagi saya untuk bisa bicara kepada tokoh-tokoh Muhammadiyah, kepada para guru, kepada para ustaz, kepada para ulama. Ustaz, guru, ulama adalah pendidik bangsa, adalah panutan rakyat, panutan masyarakat.
Dari dua pidato yang kita dengarkan betapa beretikanya beliau sebagai pemimpin terhadap rakyatnya, sesuai yang diamanatkan Pancasila
Seorang pejabat negara sudah seharusnya memahami karakter kepemimpinan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan baik secara kata maupun perbuatan agar dapat menjalankan roda pemerintahan secara hirarki dan terbangun rasa harmonisasi dengan masyarakat luas
Pentingnya pejabat negara mengamalkan nilai-nilai pancasila yang luhur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga setiap kerangka kerjanya dapat dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada atasan namun juga kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT.
Penulis
Zainuddin Arsyad
Ketua Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM)
Medianasionaljurnalis.Com