BROLIGARCHY SAID DIDU

Jakarta.Medianasionaljurnalis.Com–Kecina-cinaan. PIK. Pangsa pasarnya memang Tionghoa. Ada yang ga suka. Said Didu inc. Benci Jokowi. Pro Anies. Ga brani lawan Prabowo. PSN & PIK 2 disasar. Abrasi bikin cemas. Garis pantai trus maju. Lama-lama Pulau Jawa tinggal setengah.

Said Didu inc. teriak oligarki-oligarki. Kaya ngerti aja artinya. Jadi japa-mantra. Supaya rakyat marah.

Roda Semua Pemerintahan diputar oleh sedikit orang. Aristokrat, politisi besar, the wealthy, pemimpin sekte, hakim, tentara, dan polisi. Komponen pembentuk oligarki.

Oligarki bisa berubah menjadi meritocracy/technocracy (rule by the qualified); Bila ultrawealthy semakin dominan maka disebut plutocracy (rule by the wealthy). Jika koruptor & maling anggaran berkuasa maka kleptocracy (rule by thieves) meraja-lela. Chumocracy artinya “rule by nepotism”.

Manusia satu-satunya primata great-ape yang bisa kerjasama sekitar 50 individu. Simpanse hanya 30 ekor. Srigala sekitar 20an ekor. Lebih dari itu maka kawanan bubar.

Bahasa memungkinkan manusia begitu. Sebuah narasi perlu dikarang. Said Didu inc melakukan itu. Narasi Tiongkok mau menginvasi Indonesia. Pengusaha Tionghoa sebagai Kolone Kelima. Indonesia, Tiongkok, India, Rusia, Brazil diikat dalam BRICS. Mana mungkin ada agenda kolonialisme.

Konsekuensi logis dari ilusi Said Didu adalah Membentuk “Broligarchy”. Jadinya rasis. Etnis Tionghoa & expresi budayanya yang ga ada hubungan dengan Aguan & Antoni Salim dianggap bukan “Bro”.

Target Said Didu inc; sekalipun kekuasaan politik ada di tangan Prabowo-Gibran, tapi kendali struktur politik harus direbut. “Broligarchy” artinya “small group of men who control political structure”.

Para Taipan sudah harus ubah cara partisipasi politik oportunisnya. Jangan main 2-3 kaki. Elon Musk ga beri donasi kepada Kamala Harris. Menang dapet support full. Kalah ya mati.

Mentalitas konglomerat harus diperbaiki. By proses. Sementara waktu pemerintah perlu memikirkan konservasi pantai dari ancaman abrasi & kemungkinan jutaan orang kehilangan pekerjaan bila “Broligarchy” Said Didu dikasi angin. Blom lagi BB kemunculan HTI Khoizinudin yang terang Anti-Pancasila & NKRI.

 

by Zeng Wei Jian

Medianasionaljurnalis.Com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *