Takengon Nasionaljurnalis.com
Suasana Lapangan Apel Mapolres Aceh Tengah, Kamis (18/9/2025), tampak berbeda dari biasanya. Ratusan personel berbaris rapi, lengkap dengan perlengkapan Dalmas, menjalani sesi latihan pengendalian massa (Dalmas) yang digelar Sat Samapta Polres Aceh Tengah.
Sebanyak 95 personel Dalmas dilibatkan dalam latihan ini. Mereka dipandu langsung oleh Kasat Samapta AKP Akup Gaja bersama instruktur Aiptu Sulaiman Efendi dan Brigadir Khairul Hidayat.
Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis sekaligus mental anggota dalam menghadapi potensi unjuk rasa maupun keramaian massa yang bisa mengganggu stabilitas kamtibmas.
Materi Teori dan Praktik
Latihan tidak hanya berfokus pada gerakan taktis, tetapi juga pemahaman hukum. Dalam sesi teori, peserta mendapat materi tentang dasar hukum pengendalian massa, prosedur tetap, penggunaan kekuatan secara proporsional, komunikasi-negosiasi, hingga prinsip Hak Asasi Manusia (HAM).
“Seorang anggota harus memahami bahwa setiap tindakan di lapangan memiliki konsekuensi hukum. Karena itu, profesionalisme dan pemahaman HAM mutlak diperlukan,” tegas AKP Akup Gaja di sela-sela latihan.
Sementara itu, di lapangan, personel dilatih berbagai formasi Dalmas mulai dari berbanjar, bersaf, formasi V, hingga paruh lembing. Teknik dorong-tarik tanpa senjata, penggunaan tameng, tongkat, helm, serta simulasi penanganan massa juga dipraktikkan.
Simulasi Tiga Skenario
Latihan semakin dinamis ketika instruktur menggelar tiga skenario simulasi. Pertama, unjuk rasa damai yang harus ditangani dengan pendekatan persuasif. Kedua, aksi provokatif yang melibatkan pelemparan benda ke arah petugas. Ketiga, demonstrasi anarkis yang berujung perusakan fasilitas umum.
Dalam setiap simulasi, peserta dituntut untuk menerapkan prosedur pengendalian massa sesuai standar operasional: tetap disiplin, tidak terpancing emosi, dan mengutamakan pendekatan humanis sebelum menggunakan langkah taktis.
Arahan Kapolres
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H., menekankan bahwa latihan Dalmas bukan semata soal taktik, tetapi juga soal sikap profesional.
“Latihan Dalmas bukan hanya tentang barisan atau peralatan, tetapi bagaimana anggota mampu bertindak profesional, terukur, dan tetap menjunjung tinggi HAM dalam setiap penanganan massa,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat berhak menyampaikan aspirasi, namun aparat juga memiliki kewajiban menjaga agar penyampaian pendapat tetap berlangsung aman dan tertib.
Evaluasi dan Tantangan
Dari hasil evaluasi, latihan ini berhasil meningkatkan pemahaman serta keterampilan personel. Meski demikian, masih ditemukan kendala berupa keterbatasan peralatan Dalmas seperti tameng, tongkat, dan helm yang jumlahnya belum memadai.
Sat Samapta pun merekomendasikan beberapa langkah tindak lanjut, antara lain penyelenggaraan latihan rutin, penambahan sarana-prasarana pendukung, serta evaluasi berkala agar kesiapan personel semakin terjaga.
Komitmen Jaga Kamtibmas
Melalui kegiatan ini, Polres Aceh Tengah kembali menegaskan komitmennya untuk selalu siap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di tengah dinamika sosial yang kerap menghadirkan potensi aksi massa, kesiapan aparat menjadi kunci terciptanya situasi yang kondusif.
“Dengan latihan seperti ini, kita ingin memastikan bahwa personel Polres Aceh Tengah siap menghadapi berbagai situasi di lapangan, dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis,” tutup Kapolres.