Blog  

Sungguh Ironis Demi Cinta  Pimpinan MSB II Subulussalam Korbankan Sopir, Untuk Mengamankan Nama Baik

Subulussalam Aceh. Medianasionaljurnalis.com Akibat Main peta umpet, Kini Dugaan perselingkuhan yang menyeret pimpinan perusahaan telah mencoreng wajah dunia kerja. Seorang sopir bernama Predi yang, mengaku kepada awak media. Mengatakan ia menjadi korban kesewenang-wenangan atas perintah atasannya di PT MSB II Subulussalam. Ia dipecat setelah terlibat kecelakaan mobil, yang menurutnya terjadi saat ia menjalankan perintah pribadi sang manajer untuk menemui wanita diduga selingkuhannya.

Akibat Peristiwa tersebut terjadi pada Agustus 2025 lalu, ketika Predi diminta mengendarai mobil perusahaan menuju arah Gunungtua, Sibolga. “Mobil itu saya bawa di luar jam kerja, tapi atas perintah Pak Sunardi, manajer PT MSB II. Beliau sering menyuruh saya antar keperluan pribadinya, termasuk menemui wanita yang diduga selingkuhannya,” ungkap Predi kepada awak media, Jumat (26/9/2025).

Baca juga artikel beritanya  𝗥𝗲𝘀𝗺𝗶 𝗗𝗶𝗹𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗘𝗸𝗮 𝗣𝘂𝘁𝗿𝗮, 𝗘𝗹𝗶𝘇𝗮𝗿 𝗝𝗮𝗯𝗮𝘁 𝗣𝗷. 𝗦𝗲𝗸𝗱𝗮 𝗧𝗮𝗻𝗮𝗵 𝗗𝗮𝘁𝗮𝗿

Namun, nahas menimpa. Saat dalam perjalanan, mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan dan menabrak kendaraan lain, akibatnya Predi justru dipaksa menanggung kerugian senilai Rp 8 juta Rupiah  untuk menanggung ganti rugi kendaraan yang tertabrak. Tidak berhenti di situ, ia pun diberhentikan dari pekerjaan  Tampa alasan yang tepat oleh pihak manajemen perusahaan.

Baca juga artikel beritanya  SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELANTIKAN BPK BUPATI DAN WAKIL BUPATI GAYO LUES

“Semua kesalahan ditimpakan ke saya. Padahal, mobil saya bawa karena perintah langsung manajer. Tetapi, demi menjaga nama baik dan menutupi hubungannya, saya terpaksa dijadikan kambing hitam,” kaya Predi dengan nada lesu

Ia juga menambahkan bahwa kejadian ini bukan sekali dua kali. Sunardi, selaku manajer PT MSB II, disebut kerap menyalahgunakan wewenang perusahaan demi kepentingan pribadi. “Sudah sering saya disuruh antar beliau ke Gunungtua, untuk urusan di luar pekerjaan. Tapi saat musibah terjadi, saya di jadikan kambing hitam oleh bersangkutan,” ujarnya.

Baca juga artikel beritanya  Polda Aceh Siap Dukung Pembentukan WPR untuk Cegah Penambangan Ilegal

Kasus ini mencuat setelah keluhan Predi menyebar ke publik. Sejumlah pihak menilai tindakan manajemen perusahaan mencerminkan ketidakadilan terhadap pekerja, bahkan bisa masuk dalam kategori pelanggaran ketenagakerjaan.saat awak media menelpon menejer sunardi untuk kompirmasi ,tidak ada jawaban sama sekali .

Masyarakat kini menunggu apakah aparat dan instansi terkait akan turun tangan menyelidiki praktik semena-mena yang dilakukan oknum pimpinan perusahaan tersebut.

Predi yang menjadi korban dalam keternagannya akan mengadukan hal ini ke Dinas Ketenaga kerjaaan Kota Subulussalam dan minta keadilan.”

“Kaperwil Aceh. Yanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *