BITUNG | Medianasionaljurnalis.com
Para pedagang di Pasar Girian, pasar tradisional milik Pemerintah Kota Bitung yang dikelola Perumda, menyambut gembira kebijakan pengurangan biaya sewa kios dan lapak sebesar 50 persen. Kebijakan ini dinilai sebagai angin segar di tengah kondisi pasar yang hingga kini masih relatif sepi pengunjung.
Agustina, salah seorang pedagang aksesori, mengaku keringanan tersebut sangat meringankan beban usahanya. “Saya senang sekali, apalagi sekarang pasar masih sepi. Penurunan 50 persen ini benar-benar membantu,” ujarnya dengan wajah lega.
Hal serupa disampaikan Wulan, pedagang aksesori lainnya. Ia menilai kebijakan ini menjadi bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi nyata pedagang kecil. “Kami bersyukur sekali, karena pengurangan ini meringankan beban di saat penjualan belum stabil,” katanya.
Daeng Azis, yang juga menjual aksesori, menyampaikan ucapan syukur senada. “Alhamdulillah, pengurangan 50 persen ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya.
Ci Unggu, pedagang kacamata, menambahkan bahwa keringanan tersebut memberi ruang bernafas. “Dengan adanya pengurangan, kami merasa lebih ringan. Kalau tidak, jujur sangat berat untuk menutup biaya,” katanya.
Arman Katili, penjual sepatu, menyebut kebijakan ini memberi harapan baru. “Pengurangan sewa menjadi 50 persen benar-benar membuat kami bisa bertahan,” tegasnya.
Tak hanya pedagang aksesori, Sartika Djafar yang berjualan ikan kering pun merasakan hal sama. Begitu juga dengan Yamin Djuali, pedagang kacamata dan topi, yang menyebut kebijakan ini sangat membantu dalam kondisi pasar yang sunyi.
Midun, seorang penjahit, mengaku bisa sedikit lega karena beban operasionalnya berkurang. Sementara Firman Candra, penjual cabo, mengatakan langkah ini sangat tepat. “Pasar masih sepi sekali, jadi keringanan ini membuat kami bisa tetap berjualan tanpa terlalu tertekan,” ujarnya.
Haja Wanira Manu, pedagang pakaian, menambahkan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya perhatian dari pemerintah. “Kami benar-benar merasa diperhatikan. Mudah-mudahan pasar juga bisa makin ramai,” harapnya.
Kebijakan pengurangan sewa kios dan lapak ini pun dianggap sangat tepat sasaran. Namun, para pedagang tetap berharap ada langkah lanjutan, terutama dalam hal promosi dan strategi mendatangkan lebih banyak pengunjung ke pasar.
“Kami berterima kasih sekali. Semoga ke depan pasar bisa semakin ramai, sehingga kami bisa kembali membayar penuh tanpa merasa berat,” tutup salah seorang pedagang.
Plt. Dirops Perumda Vanny Kaunang yg dikonfirmasi mengaku bahwa pengurangan adalah respon Perumda, untuk menyikapi keluhan pedagang. Atas persetujuan Dirut dan KPM dalam hal ini walikota, maka bisa terlaksana.
^pengurangan ini aspirasi lama dan baru bisa direalisasikan sekarang. Kami bersyukur bisa direalisasikan KPM, dan pedagang bisa menikmati pengurangan. Karena Perumda skrang sesuai komitmen Dirut, akan tetap menjadikan pedagang sebagai bagian dari keluarga besar^. Tutupnya RED