BANTEN  

Aktivitas Mencurigakan di Sindang Jaya: Dugaan Pengoplosan Solar di Area Parkir Armada

Tangerang Nasionaljurnalis.com

Sebuah tempat parkir atau yang disebut sebagai “full tangki” armada transporter pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan Padma Utama, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, diduga dijadikan lokasi pengoplosan BBM jenis solar.

Kegiatan tersebut diduga melibatkan pencampuran solar dengan minyak mentah atau minyak cong. Peristiwa ini terpantau pada Sabtu (3/10/2025).

Berdasarkan informasi yang diterima, lokasi tersebut disebut-sebut milik seseorang bernama Akbar, dengan Bobi sebagai salah satu pengurus, dan Indra yang diduga berperan sebagai pihak yang membekingi kegiatan tersebut.

Baca juga artikel beritanya  Dinas kementerian pendidikan Harus tahu Mahasiswi Universitas Bhakti Kencana Serang Dilarang Ikut Ujian Akibat Belum Melunasi SPP praduga bukan kali ini saja terjadi..!!!!

Ketika dikonfirmasi, Bobi membenarkan bahwa minyak yang ada di lokasi merupakan minyak diesel yang didatangkan dari Palembang, Sumatera Selatan.

Namun, dalam keterangan berikutnya, ia sempat mengubah pernyataannya dan mengaku bahwa bahan tersebut adalah oli dari Sanmaru.

“Kita kan dari seberang, pengambilannya dari Palembang. Kemarin sudah dijelaskan sama Pak Gatot kalau saya ini pengurus. Ini minyak mentah kita olah jadi minyak diesel. Kemarin di Cipondoh kolep, jadi sekarang diserahkan ke kita,” ujar Bobi kepada wartawan.

Baca juga artikel beritanya  Tewasnya Habibi Pelajar SMAN Binuang Diduga motif Pembunuhan Berencana

Sementara itu, seorang asisten pengemudi (kenek) armada transporter yang berada di lokasi mengakui bahwa tempat tersebut memang digunakan untuk kegiatan pengolahan solar.

“Iya, solar olahan. Pengurusnya Bobi, tapi koordinatornya Indra. Saya mah ikut saja, kalau disuruh jalan, ya jalan,” ungkapnya, tanpa bersedia menyebutkan namanya.

Baca juga artikel beritanya  Polresta Tangerang dan Dinas Pertanian Tanam Jagung Serentak di Kel.Bunder-Cikupa

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, kegiatan penyalahgunaan pengangkutan dan/atau niaga bahan bakar minyak bersubsidi termasuk tindak pidana. Pelakunya dapat diancam pidana penjara hingga enam tahun dan denda maksimal Rp 60 miliar.

Hingga berita ini diterbitkan, Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah hukum Kabupaten Tangerang belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan aktivitas pengoplosan BBM tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *