Sumut  

Madina Kreatif Madani Serukan Pentingnya Adab dan Nilai Budaya dalam Dunia Pendidikan Menyikapi Kasus Guru Sukoco SDN 328 Mandailing Natal

Panyabungan.Medianasionaljurnalis.Com— Menyikapi kasus yang menimpa Guru Sukoco di SDN 328 Mandailing Natal, Ketua Umum Madina Kreatif Madani menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus menyerukan pentingnya mengembalikan nilai-nilai adab dan budaya dalam dunia pendidikan.

Ketua Umum Madina Kreatif Madani menegaskan bahwa “Al-adabu fauqol ‘ilmi” — adab lebih tinggi daripada ilmu. Dalam proses pendidikan, guru bukan hanya penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentuk karakter dan kepribadian anak didik. Karena itu, setiap permasalahan antara guru dan murid harus diselesaikan dengan penuh kearifan dan tidak semestinya langsung dibawa ke ranah hukum.

Baca juga artikel beritanya  Karutan Kelas 1 Medan Ikuti Silaturahmi Lebaran, Wakil Ketua Komisi XIll DPR RI, Sugiat Santoso Bersama Pemasyarakatan Sumatera Utara.

Beliau menilai bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal perlu mengambil peran aktif sebagai mediator antara guru dan orang tua murid agar penyelesaian dilakukan secara damai dan edukatif. Pendidikan harus menjadi ruang pembentukan akhlak dan moral, bukan tempat terjadinya konflik antara pendidik dan wali murid.

Selain itu, Ketua Umum Madina Kreatif Madani juga menyerukan agar pemerintah daerah menetapkan kebijakan baru berupa pernyataan tertulis dari orang tua setiap kali mendaftarkan anak ke sekolah, bahwa segala tindakan guru selama dalam konteks mendidik dan dalam batas kewajaran tidak dapat dijadikan dasar tuntutan hukum. Hal ini penting untuk memberikan perlindungan moral dan hukum bagi para pendidik yang menjalankan tugasnya dengan niat mendidik.

Baca juga artikel beritanya  Polres Pelabuhan Belawan Berhasil Tangkap 2 Remaja Anggota Genk Motor di Pasar 9 Desa Manunggal

Lebih lanjut, Ketua Umum Madina Kreatif Madani juga berharap agar pemerintah daerah segera menerapkan kurikulum muatan lokal yang menanamkan nilai-nilai adat dan budaya Mandailing Natal, termasuk penerapan makna Dalihan Na Tolu dan Poda Na Lima dalam pendidikan formal. Nilai-nilai tersebut merupakan fondasi moral dan sosial masyarakat Mandailing yang harus diwariskan kepada generasi muda.

Baca juga artikel beritanya  Rutan Kelas I Medan Dukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Beliau menambahkan bahwa semakin maraknya kasus yang berkaitan dengan perilaku dan karakter di tengah masyarakat menjadi tanda semakin terkikisnya nilai-nilai budaya luhur yang selama ini menjadi benteng moral masyarakat Mandailing.“Pendidikan seharusnya tidak hanya mencerdaskan otak, tetapi juga menumbuhkan adab. Ilmu tanpa adab akan melahirkan kekacauan, sementara adab akan melahirkan kehormatan,” ujarnya menutup pernyataannya.

(Magrifatulloh)

Medianasionaljurnalis.Com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *