Nasionaljurnalis.com Bener Meriah, 06 November 2025
Komitmen tinggi dalam mitigasi bencana ditunjukkan oleh Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bener Meriah Kanwil Ditjenpas Aceh. Menyadari posisinya yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II Gunung Api Burni Telong, Kepala Rutan, Heddry Yadi, didampingi Ka. Subsi Pengelolaan, Hisrijal, secara langsung menghadiri kegiatan Pemantapan Pelaku dan Gladi Bersih Simulasi Gunung Api Burni Telong yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan PETA Merah Putih, Desa Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, dan diikuti oleh perwakilan dari instansi daerah KRB I dan II, termasuk TNI, Polri, serta reje dan camat setempat.
Pentingnya Kesiapsiagaan di KRB II
Keikutsertaan Rutan Bener Meriah dalam simulasi ini merupakan langkah penting dalam menyiapkan prosedur tanggap darurat bagi seluruh penghuni dan petugas. Sebagai fasilitas pemasyarakatan yang menampung ratusan warga binaan, dampak bencana alam di lokasi KRB II akan sangat signifikan.
Kepala Rutan Bener Meriah, Heddry Yadi, menekankan pentingnya peran aktif jajarannya dalam upaya mitigasi ini.
“Keamanan dan keselamatan warga binaan serta petugas adalah prioritas utama kami. Rutan Bener Meriah berada di KRB II, sehingga persiapan yang matang dan terkoordinasi adalah sebuah keharusan.
Melalui simulasi ini, kami memastikan setiap petugas paham betul alur evakuasi dan tindakan yang harus diambil saat terjadi peningkatan aktivitas Gunung Burni Telong, demi meminimalisir risiko dan kepanikan,” ujar Heddry Yadi.
Hal ini sejalan dengan upaya mitigasi yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk koordinasi dengan BPBD dan BPBA serta menginformasikan kepada warga binaan agar tetap tenang dan siap siaga serta Melatih petugas dan warga binaan dalam simulasi bencana, Menyusun dan mensosialisasikan jalur dan lokasi evakuasi yang aman, Menyediakan masker, kacamata pelindung, dan pakaian tertutup jika terjadi paparan abu vulkanik.
Rangkaian Kegiatan Kesiapsiagaan
Kegiatan gladi bersih ini adalah puncak dari serangkaian upaya kesiapsiagaan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Ka. Subsi Pengelolaan Rutan Bener Meriah, Hisrijal, menjelaskan bahwa simulasi ini adalah tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan strategis:
“Gladi bersih hari ini adalah implementasi dari pembelajaran yang kami dapat di Focus Group Discussion (FGD) I dan FGD II sebelumnya, yang dilaksanakan di Hotel Alfattah, Jalan Jalur Dua Pendopo Bupati Bener Meriah. FGD tersebut sangat krusial dalam menyamakan persepsi dan mereview skenario simulasi bersama para ahli kebencanaan BPBA. Kami berharap, pelatihan dan simulasi ini akan berdampak positif pada tindakan pencegahan dan kesiapan seluruh petugas dan warga binaan Rutan jika bencana yang tidak diduga terjadi,” jelas Hisrijal.

Sebelumnya, Rutan Bener Meriah juga telah aktif dalam Workshop Simulasi Gunung Api Burni Telong yang bertujuan melatih petugas dalam memberikan informasi yang menenangkan dan mempersiapkan warga binaan menghadapi potensi erupsi. Dengan perkiraan jumlah warga binaan yang terus bertambah, kesiapsiagaan ini menjadi semakin mendesak.
Meskipun status Gunung Api Burni Telong sempat turun dari Waspada ke Normal, BPBA dan instansi terkait terus melanjutkan kegiatan kesiapsiagaan, menunjukkan komitmen bahwa mitigasi bencana adalah proses berkelanjutan. Rutan Bener Meriah siap siaga untuk memastikan penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.













