Langsa Nasionaljurnalis.com
Menyahuti Keputusan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Nomor 82 Tahun 2022 Tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa yang mengatur Tata Kelola Program Ketahanan Pangan Masyarakat Desa khususnya dalam mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan desa tanpa kelaparan.
Maka, Pemerintahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa menggelar Pelatihan dan Sosialisasi Ketahanan Pangan di aula SMPN.5 Langsa, Minggu (17/12/1023).
Sebagai pemateri dalam Pelatihan dan Sosialisasi tersebut antaranya, Agustina Sarih, S, Pt dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Langsa, Syamsul Bahri, Sp., Mp dekan Fakultas Pertanian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Cut Meutia, SE Pendamping Desa (TPP Kemendes PDTT), Wahyu Hidayat, SE Ketua Kelompok Tani Gampong Teungoh Langsa.
Geuchik Gampong Teungoh, Syarifuddin, S.Sos.l dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pemateri dan para peserta yang akan mengikuti Pelatihan dan Sosialisasi Ketahanan Pangan.
“Semoga dengan pelatihan dan sosialisasi ini dapat bermanfaat nantinya, juga dapat dijabarkan pada kelompaknya masing – masing” harap Syaifuddin.
Selanjutnya Syaifuddin menyampaikan, bahwa sosialisasi tentang ketahanan pangan atau pelatihan tentang masalah penaman cabai dan sejenisnya, nantinya akan sama-sama kita dengarkan dari penyuluh pertanian dan dari pemateri atau nara sumber yang lain, seperti dari fakultas pertanian Unsam.
“Dengan sosialisasi ini marilah kita merobah menset (cara berfikir), jangan berfikir bagai mana cara mendapatkan bantuan dan sebagainya, namun setelah ada bantuan pelatihan dan sosialisasi ini kita dapat mensosialisasikan pada diri sendiri atau pada masyarakat supaya kita tahu bagai mana membudi dayakan tanaman pangan dari awal penamaman sampai menuai hasil, jadi itulah yang kita harapkan”, ujar Syaifuddin.
Kita mendapatkan bantuan pelatihan seperti ini, seyogianya kita berfikir bagaimana cara perawatan sampai menerima hasil. Inilah yang harus kita fikirkan bersama sehingga desa kita dikatakan desa mandiri.
Tambahnya, saat ini pemerintah sudah memberikan predikat desa mandiri bagi desa kita, tapi bagi saya belum bisa dikatakan desa mandiri karena kita masih memerima bantuan-bantuan dari pemerintah setiap tahunnya, maka hal ini perlu kita sosialisasikan dikehidupan kita sehari-hari dengan usaha sehingga usaha tersebut bisa menghasilkan barang.
Peserta yang hadir adalah sebagai mewakili dari lingkungan masing-masing, jadi perwakilan yang hadir hari ini bisa mensosialisasikan kepada anggotanya masing-masing sehingga kelompoknya bisa mandiri.
Insya Allah dengan keberhasilan kelompok kita, dan bisa diakui oleh pemerintah secara resmi adanya, sehingga pemerintah pusat terketuk, apapun yang kita lakukan akan lebih mudah ditanggapi.
“Mulailah bekerja sama sambil bermohon kepada Allah, semoga usaha kita ini lebih berhasil dari yang sudah-sudah” tutup Geuchik yang bekharisma itu.
Hadir, Camat Langsa Kota yang diwakili kasubbag Pelaporan Keuangan Kantor Camat Langsa Kota Ibrahim Jafar, SE, P, Ketua Tuha Peut Gampong Teungoh, T. Fadli beserta anggota Tuha Peut, Babinsa Gampong Teungoh, Serka Iswanto, para kadus, peserta dari perwakilan dari 10 kelompok masing-masing 3 orang, Ibu-ibu PKK, Dasa wisma, dan Pemuda.
(Junaidy/Wn)