Jatim  

Kolaborasi Gapoktan dan Pengusaha Lahirkan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Ganggang Tingan

Gunung Mas Nasionaljurnalis.com

Setelah penantian lebih dari sebulan, kegiatan normalisasi lahan kritis milik anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Kaya Desa Ganggang Tingan akhirnya dimulai. Upaya ini dinilai penting karena akan membuat kontur tanah lebih datar, mengurangi risiko erosi, serta meningkatkan kesuburan lahan.

Sabtu (20/9/2025), sebuah excavator terlihat mulai bekerja di lokasi. Tanah bagian atas yang curam dikupas hingga bertemu lapisan lemah plapak (batuan keras), kemudian digali sampai konturnya rata. Setelah itu, tanah atas akan dikembalikan lagi agar lahan siap digunakan.

Baca juga artikel beritanya  UIN SUNAN KALIJAGA UNDANG AKADEMISI DAN PENELITI BERPARTISIPASI PADA KONFERENSI INTERNASIONAL IDACON 2024

Di sekitar lokasi, sejumlah dump truk berjajar menunggu giliran untuk mengangkut material hasil galian. Truk-truk tersebut kemudian bergerak ke arah barat daya dari lokasi normalisasi.

“Tahap pertama normalisasi sudah dimulai sejak Rabu kemarin. Material lemah plapak hasil galian sudah kami distribusikan ke wilayah yang membutuhkan,” ungkap Jali, salah satu pemilik lahan.

Jali menambahkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 30 rit material yang dipindahkan. Untuk tahap awal, material dikirim ke Dusun Plapak dan nantinya juga akan disalurkan ke dusun-dusun lain di Desa Ganggang Tingan.

Baca juga artikel beritanya  Ribuan Warga Hadiri PANDES Bersholawat

“Yang jelas, penggunaannya untuk kepentingan umum atau sosial. Di Plapak misalnya, material digunakan untuk merehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT). Beberapa dusun lain sudah mengajukan permintaan, bahkan ada juga dari luar desa,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Plapak, Setu, membenarkan bahwa dusunnya memang meminta material untuk memperbaiki jalan tani.

“Sudah ada 30 rit yang masuk ke Plapak, tapi masih kurang. Nanti warga bergotong royong untuk meratakannya agar bisa cepat dipakai,” jelasnya.

Baca juga artikel beritanya  Komunitas Kagem Jogja Memberi Cahaya untuk Anak Bangsa

Ia menegaskan, keberadaan JUT sangat vital bagi masyarakat.

“Kalau jalannya bagus, semua warga tentu gembira karena bisa memperlancar kegiatan pertanian. Apalagi pembangunan ini tidak membebani warga sepeser pun,” pungkas Setu.

Kolaborasi antara Gapoktan, pengusaha, dan masyarakat ini diharapkan tidak hanya menormalisasi lahan kritis, tetapi juga membawa manfaat berkelanjutan berupa akses jalan tani yang lebih baik dan peningkatan produktivitas pertanian desa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *