Kabupaten Blora Rapatkan Barisan Cegah OCSEA Melalui Bimtek di Dinsos PPPA

Pewarta, Sinung Restendy.

Jateng Nasionaljurnalis.com

Blora- Dalam rangka mewujudkan dan memperkuat lingkungan yang aman, ramah anak (SAFE4C) untuk pencegahan dan penanganan kekerasan dan eksploitasi seksual anak online (OCSEA)

Yayasan Setara bekerjasama dengan Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah atas dukungan UNICEF Indonesia melalui Program SETARA-OCSEA (Mempromosikan Lingkungan yang Aman melalui Pendekatan Kesadaran dan Respons (SETARA) untuk mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender dan eksploitasi dan pelecehan seksual anak online (OCSEA)

Maka, dilaksanakan Bimbingan Teknis Integrasi Layanan Respon OCSEA bagi tenaga layanan, aparat penegak hukum serta perwakilan fasilitator Masyarakat 5 Kelurahan/Desa di Kabupaten Blora yang bertempat di Aula Dinsos PPPA (5/3/24).

Narasumber yang hadir dari Andy ardian dari ECPAT, Doni Kanit PPA dari Polres Blora dan Pratikno Nugroho Kepala Kominfo Kabupaten Blora. Fasilitator yang mendampingi adalah Hidayatus solihah, Imam, dan Sinung dari Yayasan Setara dan LPA Klaten.

Merapatkan barisan respon layanan di kabupaten blora sangat penting dilakukan, utamanya pencegahan penanganan kekerasan sexual ranah online (OCSEA).

” Internet seperti dua sisi pisau, bisa bermanfaat dan bisa membahayakan jika salah menggunakan atau disalahgunakan “. ucap hidayatus

Andi ardian dari ECPAT menyampaikan bahwa anak itu dibawah usia 18 tahun dan internet saat ini mempengaruhi tumbuh kembang anak. Ada potensi dan resiko dalam penggunaan internet.

” data privasi bocor, sensualitas, eksploitasi sangat rentan pada anak jika tidak ada pendampingan yang benar di ranah daring”. tutur Andi

Pratikto Kepala Kominfo Blora menjelaskan luas tentang bahaya kekerasan sexual di ranah daring. Termasuk Kominfo Blora memiliki layanan pengaduan masyarakat bernama Gardu lapor mas arif sebagai salah satu upaya pencegahan kekerasan sexual ranah daring. Doni Kanit PPA Polres Blora menjelaskan mendalam mengenai penanganan kekerasan sexual, TPKS, dan ITE.

” mari bijak bermedia sosial dan menggunakan HP kita, agar terhindar dari kekerasan sexual utamanya ranah daring”. pungkas pratikto

Tidak ada anak yang salah yang ada adalah manipulasi orang dewasa. Tidak ada masalah kekerasan seksual anak yang bisa ditangani sendiri, butuh kesadaran dan upaya bersama untuk menanganinya. Dari Bimbingan teknis ini Kabupaten Blora terus menguatkan layanan respon OCSEA terintegrasi.

Pewarta Moch Sinung Restendy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *