Blog  

(DPD) JWI Aceh Singkil, Dukung Badan Kesbangpol Aceh Singkil Gelar Dialog FKUB Milenial Lintas Agama

Aceh Singkil, Medianasionaljurnalis.com
Keluarga Besar JWI Kabupaten Aceh Singkil. melalui Seketaris (JWI ) Jajaran Wartawan Indonesia Aceh Singkil. Yantoro Sangat Menginspirasi kegiatan Badan kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh melalui Badan Kesbangpol Kabupaten Aceh Singkil mengelar Dialog FKUB Milinial Lintas Agama dan Harmoni Dalam keberagaman di Aceh Singkil menuju Indonesia emas.

Kerukunan bukanlah warisan yang bisa dinikmati begitu saja, melainkan amanah kebangsaan yang harus dijaga dan diperjuangkan bersama.

Baca juga artikel beritanya  Grand Final Pemilihan Duta GenRe 2024 Kabupaten Sijunjung Segara Digelar, Ini Jadwal dan Finalisnya.

Hal ini disampaikan oleh H.Amril,AR. SH.M. SI kepala Kesbangpol Aceh Singkil saat membuka acara di Senina Cape Pulo sarok Singkil pada hari Rabu (10/9/2025).

Acara dihadiri lebih dari 50 peserta dari Se- kabupaten Aceh Singkil termasuk pengurus FKUB dan Ketua Organisasi (JWI) Jajaran Wartawan Indonesia Muklis Serta ketua organisasi lainnya yang ada di Aceh Singkil Yang ikut serta kegiatan tersebut

“Regulasi memang penting, tetapi tidak pernah cukup. Kerukunan sejati membutuhkan keteladanan, kepekaan sosial, dan dialog yang terbuka,” ujar kepala kesbangpol.

Baca juga artikel beritanya  Pasangan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sijunjung H. Hendri Susanto, Lc dan H. Mukhlis, S.Hi Pertama Mendaftar Ke KPUD di Hari Terakhir

Selanjutnya Hasan Basri,M.Nur.Ph.D sebagai narasumber dari provinsi Aceh menyampaikan tantangan terkait pendirian rumah ibadah, yang masih menjadi isu sensitif di beberapa wilayah. Ia menyatakan bahwa konflik keagamaan lebih banyak dipicu oleh kurangnya dialog sosial daripada sekadar perbedaan iman.

“Dialog terbuka adalah kunci pencegahan konflik. Ketika masyarakat dan tokoh agama duduk bersama, kepercayaan sosial akan tumbuh dan mengakar,” tambahnya.

Baca juga artikel beritanya  Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si Sutan Gumilang Hadiri Acara doa Menolak Bala Sekaligus Berkaul Adat Nagari Muaro

FKUB, menurutnya, berperan strategis sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga harmoni keagamaan, melalui pendekatan sosial-kultural, bukan hanya keamanan.

bahwa kerukunan tidak cukup didukung dengan peraturan, melainkan harus ditopang oleh moralitas tinggi dan pemahaman nilai-nilai agama.

Ia mengingatkan agar agama dimanfaatkan sebagai kekuatan pemersatu dan pembuka ruang dialog antar umat, bukan sebagai sumber konflik”Ujarnya

“Kaperwil Aceh. M.Yantoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *